Situasi ini bukan apa yang ingin saya jalani tapi ini kini terjadi pada hidup yang sekarang sedang dipinjamkan.. Hal ini mungkin bukan hanya saya yang mengalami tapi jika dipikir-pikir hal ini tetap sebuah anomali yang jarang terjadi,
*sebenarnya ini sekarang lagi membicarakan apa to?
Oya lupa ini kita sedang bicara status saya sebagai seorang mahasiswa, hahaha…
Ya saya sangat yakin bahwa saya adalah seorang mahasiswa tapi mungkin saya termasuk mahasiswa yang anomali itu tadi, bagaimana tidak kemaren saya habis menjalani ritual pengadilan yang biasanya jadi moment terakhir untuk mengakhiri status mahasiswa seseorang, sesuai dengan nama ritual itu yang disebut sidang skripsi (Tugas Akhir) seharusnya itu menjadi tugas terakhir saya sebagai seorang mahasiswa..
Tapi kenyataannya itu tidak berlaku bagi saya. karena ternyata dalam kredit semester terakhir saya ini masih matakuliah dengan kode “MFS1505”. Sepintas langsung terlihatkan?, matakuliah dengan kode awalan digit angka 1 itu seharusnya jadi matakuliah disemster pertama seorang mahasiswa, hahaha
Melihat kenyataan ini saya lantas mencoba mengingat apa yang terjadi sebenarnya dulu dengan semester pertama saya karena jika menengok rak buku yang penuh dengan buku tebal itu rasanya termasuk orang yang rajin juga. Ya rajin dalam beli buku, karena buku yang setumpuk itu banyak yang saya baru tahu sekarang kalo ternyata saya punya buku itu, lalu kapan saya membelinya? sepertinya saya juga tidak pernah membacanya? atau kapan saya terakhir menyentuhnya? hahaha…
Ternyata rajin membeli buku tidak cukup untuk menjadi mahasiswa yang pada umumnya, tapi bukannya saya menyesali keadaan anomali ini karena menurut saya apa yang banyak saya kerjakan waktu awal-awal kuliah itu tak kan ada yang sia-sia,, dan nyatanya semua itu yang selalu melancarkan jalan saya selama ini…
Beberapa hal yang saya mengerti dari anomali saya sebagai mahasiswa adalah:
“Tidak ada kegiatan positif yang akan sia-sia jika sungguh-sungguh menjalaninya, walau kadang kita jadi terlihat berbeda dengan khalayak pada umumnya”
“Menjadi orang yang berbeda dari pada umumnya bukanlah sesuatu keterpurukan, karena itu justru menunjukkan kemandirian”
“Terkadang orang yang berbeda dari pada umumnya akan mendapatkan jalan yang berbeda pula untuk mencapai tujuan dan perlu diingat jalan pada umumnya itu penuh sesak karena banyak yang memakai :D”
Ya, jika dikembalikan pada status saya yang sekarang menjadi sebuah anomali kenyataannya sampai sekarang saya merasa ini sebenarnya biasa-biasa saja, so jangan takut menjadi mahasiswa anomali mari kita gali apa yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan status yang masih seorang mahasiswa 😀