Curhatan Pikiran Hobi dan Turunanya

Salam dari kota Olahraga

December 16, 2019

Berawal dari PON 2004, Piala asia 2007, lalu Seagames 2011, dan terakhir Asian Games 2018. Saat ini top of mine saya tentang kota ini adalah pilihan pertama setelah ibu kota, untuk menggelar perhelatan akbar Olahraga di Indonesia. Sisa-sisa kebanggaan sebagai tuan rumah perhelatan akbar terakhir masih nampak di beberapa sudut kota. Poster-poster maskot dan spirit campaign masih dibiarkan terpanjang di tempat-tempat yang berhubungan dengan penyelenggaraan event tersebut.

Upaya kota ini untuk menjelma menjadi destinasi pilihan utama ajang olah raga memang tidak setengah-setengah. Berbagai fasilitas olahraga berstandar Internasional ada di kota ini. Area sport center megah dengan stadion utama multi event berkapasitas hingga 40.000 dibangun di salah satu sudut kota. Integrated sport center, nampaknya itu yang hendak ditunjukan sebagai ciri kota ini. Hal ini ditunjukan dengan adanya jaringan LRT langsung dari bandara ke sport center ini. Selain itu, jaringan LRT yang spesial dibangun menyambut Asian Games 2018, juga melewati beberapa gelangang olahraga lain di pusat kota. Adanya LRT ini juga menambah kesan kota ini lebih maju selangkah dibanding kota lain di luar Ibu Kota.

Hal lain yang menarik menurut saya adalah jembatan iconic yang membentang di atas sungai musi menjadi nilai lebih dari kota ini. Jembatan peninggalan sisa pendudukan Jepang ini menghubungkan dua area terbesar kota ini yaitu Hulu dan Hilir. Jembatan ini kini memang tak lagi menjadi satu-satunya penggubung antar dua area tersebut, namun sebagai yang pertama dibangun dan nilai sejarah yang ada tak ayal jika Ampera kini kadi Icon kota bahkan provinsi ini. Nilai sejarah yang kuat ini kini abadi dalam nama Ampera yang merupakan akronim dari Amanat penderitaan rakyat karena memang jembatan ini dibangun dengan “kerja paksa” pada jaman pendukan Jepang.

Selanjutnya berbicara soal makanan tak banyak yang bisa saya ceritakan. Lidah jawa saya kurang bersahabat dengan masakan khas di sini yang penuh rasa asam. Tapi menurut mereka yang lidahnya bersahabat, pindang patin merupakan menu yang patut dicoba di kota ini. Pindang patin memang bukan yang utama namun ini lebih masuk akal dicoba disini karena makanan utamanya udah kadung merajalela di Indonesia sehingga tidak harus di dapat disini. Yah kalo hanya mau makan pempek tidak perlu jauh-jauh ke sini kan? Dan kalopun disni tak perlu susah-susah cari karena saking banyaknya penjualnya di setiap sudut kota.

Selain makananya, kesan saya pada kota ini sangat bagus. Integrated sport center yang ditonjolkan sangat mengena menurut saya. Semoga ke depan pengelolaan kota ini sebagai destinasi wisata khususnya olahraga tetap dapat dijaga. Saya sedikit khawatir memang ketika kemarin sempat melihat salah satu fasilitas gelanggang renang yang kurang terawat dengan baik di pusat kota. Semoga ini bukan karena suda adanya fasilitas yang lebih baik di Jakabaring sport center. Dan yang lebih penting semoga bukan karena perubahan pemimpin daerah yang punya konsen lain selain olah raga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.