Hobi dan Turunanya

Jogja!! 120km ke selatan

March 29, 2012

Matahari masih malas saat saya turun dari bis Shantika jurusan jakarta kudus tepat diseberang sungai yang banyak disebut orang dengan nama kali banteng.Yah this is not my destination karena tujuan saya sebenarnya adalah kota bakpia, namun kali ini saya mencoba eksperimen baru dengan singgah dulu di kota lumpia dan fatalnya adalah bis yang saya tumpangi tiba lebih cepat dari prediksi saya sebelumnya.

Nampaknya kemarin sore sebelum berangkat tu supir bis habis putus cinta atau mungkin habis nembek cewek dan ditolak lalu melampiaskannya kekesalannya dengan menginjak pedal gas dalam-dalam saat menyetir. Alhasil sering terjadi teriakan spontan “Astagfirulaah” dari hampir seluruh penumpang bis dengan 28 kursi itu. Terikan yang tanpa komando namun selalu serempak dan kompak, nampaknya ini supir berbakat juga jadi composer selain jadi pembalap jalanan.

Kembali pada nasib saya yang terdampar pagi-pagi buta tanpa tahu arah barat, timur, utara dan selatan karena saat sholat subuh disebuah SPBU di kali banteng saya merasa menghadap ke utara bukannya ke barat. Meskipun ini kepagian setidaknya ini sesuai dengan rencana karena tak jauh dari tempat saya turun tadi sudah terlihat dengan gagah agen bis berdiri diseberang jalan, yang walau masih tutup setidaknya saya bisa bersyukur karena itu berarti semua akan sesuai dengan rencana.
Hampir jam 5 pagi saat agen bis Nusantara itu mulai didatangi beberapa orang dengan bawaan tas dan rangsel, ada juga diantara mereka yang membawa koper besar. Yeah ini berarti benar bahwa agen ini akan buka jam 5 dan saya bisa segera dapet tiket sebelum memutuskan untuk berkeliling sebentar karena rencananya saya akan mengambil jadwal yang 9 pagi ke Jogja.
Jam5 tepat saat pintu rolling door yang menutup itu mulai dibuka, wau ternyata di negri ini masih ada juga tempat yang tepat waktu. Setetelah terbuka sempurna semua orang yang tadi beramai-ramai didepan serempak masuk kedalam termasuk saya dan saat mata saya tertuju pada jadwal yang terpampang besar di tembok saya tidam memukan jadwal keberangkatan ke Jogja, WTF!

setelah belum yakin dan aku tanya pada petugas yang tadi membuka rolling door akhirnya saya teryakinkan bahwa ini adalah tempat yang salah karena semua bis yang ada disni adalah jurusan ke barat bukanya ke timur atau selatan.

Well, sepertinya semua rencana bakalan berubah seketika. Sebenarnya semua nampak baik-baik saja dan tidak muncul kepanikan sedikitpun di dalam diri saya karena saya sudah tahu harus kemana setelah ini. Info dari seorang temen lewat BBM menganjurkan saya ke kembali ke terminal mangkang yang baru dibuka awal bulan lalu karena semua bis ke jogja ada disana dan untuk mencapai sana cukup dengan naik satu angkot saja dari tempat saya berada sekarang. Belum selesai otakku berfikir tiba-tiba HPku berdering dan suara khas itu muncul dari speker HP saya “Mas, kamu ke terboyo aja! Bis Nusantara yang dari kudus ke jogja jam 6 Lewat terminal terboyo, mungkin akan lebih aman ke sana”
O.k. sekarang saya punya dua opsi melanjutkan perjalanan ke jogja dan kedua tempat itu saya tidak tahu tepatnya ada dimana.Beberapa detik kemudian seorang penumpang di agen menyarankan saya untuk pergi ke agen bis nusantara lain yang jurusan ke jogya. “Ke banyumanik aja mas, naik angkot dari sini ke simpang lima terus pindah ke arah banyumanik” Dengan muka dan senyum sok tahu saya mendengarkan lalu menjawab dengan mantap “Iya pak terimakasih”

O.K. sekarang tambah lagi obsi saya dan semuanya tidak bisa saya temukan di google earth lewat BB saya karena batrenya yang sudah sekarat. Well kehabisan batre HP adalah hal paling buruk dalam sebuah perjalanan, dan saya baru saja mengalaminya di pagi-pagi buta di kota lumpia.Seperti sebuah naluri akhirnya saya memilih saran yang datang melalui telfon tadi ya setidaknya kalaupun akhirnya saya nyasar itu tidak malu-maluin saat diceritakan di report ini karena terboyo adalah tujuan terjauh dari dua obsi lain yang ada. Minimal kan saya nyasarnya di tempat yang jauh. haha

Angkot!!

Tidak butuh waktu lama untuk menemukan angkot yang aku cari karena selain sudah mulai terang jumlah angkot itu cukup banyak dikota ini. Suasa angkot yang khas di pagi hari didominasi oleh pedagang yang menuju pasar. Saya yang mengendong rangsel pun nampak sangat asing ditengah kerumunan perkumpulan penggendong bakul dan tas belanjaan. “Anggur-anggur mas tahan dikit” Suara kernet dengan aksen khas terdengar ketika seorang nenek-nenek mau turun dari bis. beberapa saat kemudian teriakannya berganti nama jenis jenis kendaraan lain “Gandeng-gandeng, tahan mas” lalu berganti lagi ke istilah dalam bulutangkis “Single kang”, Double-double ! dan banyak lagi istilah keluar pagi itu yang membuat saya tersenyum lebar karena jadi teringat dengan masa-masa SMA dulu. Waktu dan suasana yang hampir sama saat berangkat ke sekolah.

Semarang!!
SetElah sekitar hampir seperempat jam perjalanan ditambah waktu ngetem setengah jam akhirnya saya samPai ditujuan transit berikutnya yaitu terminal terboyo semarang. Ter-boyo, ter artinya paling dan boyo artinya buaya, berarti terminal ini adalah terminal paling buaya sedunia. hahaha
Tak berselang lama setelah menikmati suasana pagi didepan terminal bis jurusan Semarang-Jogja menampakkan batang moncongnya. Dan kali ini bukan Nusantara melainkan bis Ramayana.

Suasana bis pagi itu masih sangat lengang, mungkin karena ini bis pertama yan berangkat pagi itu. dari sekian banyak kursi yang tersedia hanya empat lajur depan saja yang terisi. Perasaan saya makin nyesel naik bis bis pertama ini karena ternyata baru beberapa meter bis langsung masuk tol. Alamat tidak bisa melihat dunia sekitar, karena di tol paling banter yang bisa saya lihat pasti hanya gundukan tanah berumput dan mobil saling adu cepat.
15 menit berada di tol yang membosankan saya judtru dikejutkan dengan penampakan yang terlihat di kaca bis,WAUw….

kata itu seketika muncul saat brisan rumah diperbukitan pinggir tol nampak mengoda mata saya untuk mengamatinya lebih dalam. Yah pemukiman di perbukitan ini sangat menarik sudah seperti yang saya lihat di situs-situs kota di eropa. Pemandangan yang hanya terlihat selama kurang lebih 10 menit itu akhirnya hilang dan kembali digantikan gundukan tanah berselimut rumput, ya setidaknya ada yang menarik tadi.

Matahari mulai terik dan jarum pendek jam ditangan saya pun sudah menunjuk angka 9 saat bis memasuki gapura perbatasan jateng-diy, dan yah saya kembali lagi ke kota ini juga akhirnya dengan perjalanan yang menarik tapi sama sekali tidak sesuai apa yang saya rencanakan. And apapun itu finally akhirnya saya sampai juga lagi di kota penuh kenangan ini.

Only registered users can comment.

  1. mas, saya juga mau ke jogja nih dari bandung, tapi lewat semarang. Berarti saya mending dari terboyo ya naik bisnya? terus di jogjanya turun di terminal mana mas?

    1. Turun di terboyo terus naik bis dari sana banyak pilihannya, tapi kalo cari yang nyaman ya naik ramayana ato nusantara 🙂

      Kalo turunnya dimana tergantung tujuan, semua bis SMG-JGJ singgah di terminal Jombor dan terminal Giwangan. Kalo tujuan ke kota lebih baik turun di Jombor terus nyambung transjogja.

      Selamat datang di Jogja 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.